My Picture

Some text here.

More about me»

I didn’t mean to….

 

I’m so regret that I  let you down, for my ignorance

I’m so sorry to make this situation uncomfortable for you and I

It happened too fast without letting me breath clearly

It suddenly stuck in front of me without any change to put it up

The words came out spotless, they hurt you and I, we’re hurt now

The anger had been waiting quite longer in the bottom of our heart

It waited until you, I or we opened a change to make a good reason not to see each other anymore.

And now………

No more interesting subject to talk to you

No more silly thing to share with you

No more story about you

No more story about me

And about us

 

All I wanna say are

I didn’t mean to let the bad words hurt us

I didn’t mean not to understand you

I didn’t mean to say it’s over

But it takes time to understand and be understood by each other

It takes a long, long time to whomp my bad EGO……

Vacuum Menulis

 

diary

Menulis merupakan salah satu hobi saya selain membaca, mendengarkan musik, dan menonton. Saya sudah suka menulis sejak saya pandai menulis pada saat kelas 4 SD, dan diary merupakan salah satu sarana dan tempat saya untuk menulis. Saya menulis apa saja didalam diary saya, tentang kegiatan sehari-hari, hal-hal menarik yang terjadi, bahkan tentang perasaan anak abege yang sudah mulai mengenal kata cinta. Selain menulis tentang kegiatan sehari-hari, saya pun cukup pandai membuat puisi sehingga saya pun cukup rajin menuangkan pikiran saya kedalam tulisan yang berbentuk puisi.

Kegiatan tulis menulis yang sudah saya tekuni sejak SD ini pun terus berlanjut sampai SMP, SMA, bahkan KULIAH sehingga hasilnya saya mengkoleksi begitu banyak buku diary. Ketika saya Kuliah, saya mulai mengenal hal-hal yang berhubungan dengan teknologi seperti komputer dan internet. Ternyata, saya mulai jatuh cinta dengan kedua hal tersebut dan saya pun diperkenalkan dengan media untuk kegiatan tulis menulis oleh dosen saya , yaitu blog. Melalui blog, saya bisa berbagi cerita tidak hanya untuk diri sendiri tapi kepada orang lain karena blog ini bisa menjadi semacam diary elektronik yang bisa dibaca oleh ratusan bahkan ribuan orang didunia maya.

Bagi saya blog merupakan rumah singgah, ketika saya merasa lelah dan letih menghadapi dunia nyata diluar sana; saya selalu singgah dan menuangkan cerita mengenai apa saja yang saya pikirkan, karena setiap kali saya selesai menulis saya merasa sedikit lega karena setidaknya saya sudah mengungkapkan apa yang saya rasakan dan saya pikirkan.

Setelah mengenal blog, saya pun bertualang ketempat-tempat lain didunia maya; dan akhirnya saya menemukan beberapa media yang mempunyai fungsi sama dengan blog, ada word press, multiply, tumblr etc. yang kemudian bertebaranlah tempat-tempat singgah saya didunia maya.

Penjelajahan saya didunia maya dalam menemukan rumah singgah berujung pada titik jemu dan titik ketika saya cukup disibukkan dengan kuliah, tugas dan kegiatan mengajar sehingga rumah-rumah singgah saya cukup terbengkalai untuk waktu yang lama. Alhasil, saya vacuum menulis. Saya mulai kikuk dan bingung jika harus menulis lagi, padahal saya sangat rindu untuk menulis.

Ke-vacuum-an saya menulis ini membuat dosen yang memperkenalkan blog dan mendukung kegiatan menulis saya sedikit geregetan karena beliau merupakan satu-satunya orang yang mendukung saya untuk rajin menulis, bahkan ia sempat membuat lomba blogging  untuk membuat para mahasiswanya rajin menulis dan ketika saya semester 4 beliau meminta saya untuk menjadi salah satu pengisi tulisan diwebsite jurusan saya. Hal tersebut benar-benar membuat saya sangat bersemangat pada saat itu. Maka, semenjak menjadi juara ke-II lomba blogging dan menjadi pengisi tulisan di website jurusan saya rajin membuat tulisan. Tak pernah sedikitpun terlintas apakah tulisan saya bagus atau tidak yang penting ingin menunjukkan pada dosen saya bahwa saya ingin menulis tidak hanya sekedar menulis diary yang berisi curhatan gak jelas, karena setelah mengenal dunia tulis menulis saya termotivasi untuk menjadi jurnalist sehingga saya harus belajar menulis dengan gaya informatif. Maka tulisan-tulisan saya selalu berhubungan dengan event-event yang terjadi disekitar kampus sehingga menuntut saya untuk sering berinteraksi dengan orang-orag karena saya harus mendapat kan data.

But now, sudah hampir satu semester saya vacuum menulis dan saya sudah sangat rindu dan cukup kikuk untuk menulis. Ternyata, dosen yang selalu mensupport hobi menulis saya ini merasakan kevacuuman saya dalam menulis sampai akhirnya ia meminta saya untuk membuat artikel mengenai PKL dan kebetulan beliau adalah dosen pembimbing saya juga, Well, let’s start writing again….. (^_^)

Pagi yang Tak Lelap



Mataku terasa agak panas pagi ini, dengan malas-malasan aku melongok kejendela sembari mengumpati matahari pagi yang ternyata sengaja mengganggu tidurku dan mencoba menggagalkan sumpah serapahku malam tadi. Malam minggu yang teramat biasa, yang selalu ku lalui dengan teramat biasa pula; yaitu selalu ku lalui dengan kegiatan yang teramat biasa juga, (pengulangan yang membosakan bukan? :P) karena selalu kuhabiskan waktu ku didepan kamar sambil browsing kemana-mana, online dimana-mana, ngetwit, dan update status apa saja; menikmati detik-detik waktu kemerdekaanku. Karena besok, adalah hari minggu yang akan menghilangkan rasa penatku beraktivitas sebagai orang dewasa dan berpura-pura bahwa aku adalah bagian dari mereka, selama setiap enam hari dalam setiap minggunya, bulannya, dan tahunnya. Rencana-rencana dan sumpah serapah sudah ku lafalkan malam ini, yaitu aku akan tidur setengah harian penuh dan kuyakinkan hatiku bahwa takkan ada seorangpun yang akan mengganggu. Begitu yakinnya aku, sampai aku lupa dimana aku hidup, haha… aku hidup didalam dunia nyata dimana orang-orangnya lupa untuk memikirkan tentang kemerdekaan pikiran, hati, dan jiwanya; bahkan beristirahat sejenak dari rutinitas duniawi. Karena mungkin label 'orang dewasa' yang menempel ini memaksa mereka tak berhak untuk beristirahat. Halah,,, tau apa aku tentang dunia orang dewasa? Baru saja tiga tahun yang lalu aku memasuki dunia ini, sudah berlagak sok tau. Namun, kembali kuyakinkan hatiku bahwa tak ada seorangpun yang bisa menggangguku; sekalipun ayahku :D.

Setelah penat mengobrak-abrik segala jejaring sosial didunia maya, ku putuskan untuk segera tidur karena kasur dan bantal yang empuk yang kini berada di kamarku sudah sedari tadi mengganggu pikiranku; seolah-olah mereka sedang merayuku untuk segera membaringkan badanku yang gempal diatasnya dan bermimpi indah. Sudahlah, akhirnya aku menyerah; dan aku pun segera mematikan notebook dan masuk ke kamar, mematikan lampu, meyalakan kipas angin dan. . . . .Bebas!

Kembali ke matahari pagi yang semakin sengaja mengganggu tidurku, lihat saja aksinya yang memacarkan sinarnya dengan terik itu, padahal kurasa baru jam tujuh; karena adikku baru saja keluar dari kamarku dan ia selalu mampir sekitaran jam segitu; mencari chargernya yang selalu kupinjam tanpa sepengetahuannya :) . Lihat, begitu senangnya si matahari belagu ini dengan terbuka lebarnya jendela kamarku yang dibuka oleh ibuku tiap pagi-pagi buta; setiap kali kutanya alasannya, ia hanya bilang, “biar udara segar bisa masuk, dan pikiran bisa bebas”. Padahalkan itu mengganggu kebebasanku untuk terus tertidur lelap. Setiap kali beradu pendapat tentang jendela, aku selalu mengalah dengan ibuku dan kembali menutup muka dengan bantal dan menarik selimut untuk kembali bebas dari ceritanya tentang segarnya udara pagi dan jendela. Kini dengan trik yang sama, seperti aku mengalah pada ibuku tentang jendela; maka kutarik selimut dan menutup mukaku dengan bantal sampai-sampai tak ada cahaya matahari pagi yang bisa menggangguku untuk kembali Bebas. Aku pun tertawa lepas dalam hati karena bisa menggagalkan rencana si matahari menggangguku pagi ini.

Namun, baru saja aku terlelap dan hampir masuk ke dunia kebebasanku; terdengar hape ku berdering nyaring, “sial”, umpatku dalam hati. Dengan malas-malasan kuraih hape dan kukerjap-kerjapkan mataku berusaha melihat nama yang tertera dilayar hape ku, “ B-O-S-S”, ejaku terbata-bata. Mataku pun membelalak, ketika tahu siapa yang menelponku. Segera kuangkat dan tanpa aba-aba seorang wanita diseberang sana yang menjadi atasanku langsung saja bercuap-cuap mengomeli keterlambatanku mengangkat hape. Entah apa yang ia ucapkan, yang hanya kuingat dari sekian ocehannya adalah aku harus datang ke kantor untuk menyelesaikan pembukuan yang bla…bla…bla…

Setelah beberapa menit berlalu dan akhirnya ia menutup teleponnya, aku pun berusaha untuk mengumpulkan pikiran dan tenaga ku agar segera sadar bahwa aku telah kembali kedunia nyata. Dan untuk kesekian kalinya aku tunduk atas nama seorang karyawan dan segera bersiap-siap untuk berangkat ke kantor.



The End.
Through His Eyes


Through his eyes I saw my heavens
Through his eyes I saw my calmness
Through his eyes I found my soul
Through his eyes I found my true self

Through his eyes I am alive
Through his eyes I am in love
Through his eyes I am mad
Through his eyes I am sad

Hey you!!!
I am in love with your eyes
I want to see everything in this world through your eyes
Because, through your eyes my world exist

Please don't close your eyes
This world will be dark
Please don't close your eyes
I cannot see my world clearly
Please,,,,


"wah, nambah lagi fans aku!!", kata-kata itu masih terngiang-ngiang ditelingaku, menari-nari didalam kepalaku, tiba-tiba saja ada rasa yang sangat tak enak di ulu hatiku, pedih meski tak ada sayatan luka, aku di matanya mungkin sama dengan wanita yang ia bilang fans nya. Sore itu, kami ; maksudku aku, dia dan kawan-kawan karaokean di tempat kami biasa having fun, Giant selalu jadi tempat untuk kami melatih suara emas, perak, dan perunggu kami, mungkin mbak-mbak yang jaga pun sudah hafal wajah kami satu-persatu, biasalah tukang exist^^)

Ruang karaoke nomor 4 selalu jadi pilihan kami, ruangan yang nyaman muat untuk kami berenam, dan selalu saja komputernya nge_heng dan selalu saja dia yang diminta untuk memanggil mbak-mbak penjaganya, tapi kali ini seorang kawan yang memanggil mbak-mbak penjaganya, pada saat itu dia sedang menyanyikan sebuah lagu dan dia selalu menyanyi dengan renyah dan manis ditelingaku. Pada saat kami bersorak karena suaranya yang bagus, mbak-mbak itu pun ikutan bertepuk tangan. Maka keluarlah kata-kata itu. Tiba-tiba aku tersentak dan mencoba memahami kata-katanya. Aku pun tak bisa menahan segenap kekecewaanku terhadapnya, berarti selama ini ia hanya menganggapku seorang penggemar.

Hemmphh…. Aku langsung teringat dengan kejadian beberapa minggu yang lalu. Kalau tidak salah seminggu sebelum UAS, ketika pemberian kisi-kisi UAS semua murid diminta untuk keluar kecuali kelasnya, ia pun berkata "sebagai fans, just stay here and wait for me", tapi pada saat itu aku masih menganggap hal tersebut hanyalah lelucon. Tapi ketika aku mendengarnya berkata seperti itu hari ini, aku merasa sangat down.

Hanya seorang penggemar dimatanya, maka cukuplah bagiku untuk meyukainya sebatas penggemar yang akan selalu melihatnya dari kejauhan,,,,

Terima kasih sudah memberitahu posisiku dan telah membatasi aku untuk menyukaimu.
Terima kasih
Sunbe^_^ *fuLL of Tears
Kenapa Harus Ada Resolusi?



Well, mau mulai dari mana dulu ya? Hmmmm…. Setahu saya tahun baru selalu identik dengan resolusi baru. Jika anda seorang penggemar berat gosip anda pastinya akan melihat dan mendengar para artis yang ditanya mengenai resolusi mereka. Maka mereka pun akan bercerita tentang hal-hal yang belum tercapai dimasa yang lalu. Hummphh….. sebenernya sih saya gak terlalu terbiasa dengan resolusi-resolusi seperti ini…. Tapi,mungkin gak ya, kalo gak punya resolusi untuk tahun baru ini berarti saya seperti tidak punya target yang ingin dicapai dong dan pastinya tak ada semangat dan gairah untuk hidup tentunya *Lebay

Hahahahh tidak juga sih, sebenarnya tanpa resolusi-resolusi seperti itu saya tetap saja bersemangat menjalani setahun penuh itu, entahlah kenapa disetiap tahunnya saya selalu bisa bersemangat tanpa resolusi. Mmmm . . . . Mungkin sudah bakatnya dan label sebagai seorang gadis yang penuh dengan semangat tidak bisa saya copot dari diri saya. *hahahha lebay lagi saya^^)

Menurut saya yang terpenting dalam melakukan sesuatu itu adalah rasa suka dan ketekunan, karena kedua hal ini akan selalu berkesinambungan loh! Kenapa tidak? Ketika kita menyukai sesuatu pastinya kita akan menekuni hal tersebut kan, dan ketika menekuni hal tersebut akan ada rasa senang dalam mengerjakannya, rasa inilah yang akan membuat kita tidak akan berhenti untuk mengerjakannya. Dan hal inilah pula yang telah saya lakukan selama ini *ehemmm dengan sedikit bangga.

Okay, mungkin saya akan mulai bercerita tentang hal yang membuat saya tertarik untuk membuat resolusi, adalah seorang teman yang bercerita pada saya bahwa ia telah berhasil memenuhi semua resolusinya, dan ia terlihat begitu senang kemudian ia berencana untuk membuat resolusi baru dan itu seperti sebuah semangat untuknya. Hal yang menarik adalah jika diperhatikan dan diibaratkan, resolusi itu seperti "doa" dan "janji pada diri sendiri" mungkin bedanya doa yang satu ini kita sendiri yang berusaha mewujudkannya bukan hanya sekedar meminta kepada tuhan dan pasrah atas segala keputusannya lalu yang berjanji adalah diri kita kepada diri sendiri. Seperti halnya kita menginginkan pada tahun baru ingin giat belajar, menyimpan uang untuk membeli sesuatu barang, dan seterusnya. Karena kita telah berdoa dan berjanji pada diri sendiri maka kita harus mewujudkan doa itu dan menepatinya dong.

Lalu dengan adanya resolusi ini ternyata ada hal positif yang bisa kita dapatkan juga loh, pertama kita belajar untuk menghargai diri sendiri, lalu kita belajar untuk menepati janji yang kita buat sendiri dan yang terakhir kita belajar untuk membuat target. Disini saya tekankan bahwa 'menghargai diri sendiri' ini adalah rasa nyaman terhadap apa yang kita buat untuk diri sendiri, seperti contoh yang telah saya berikan diatas ketika kita menginginkan pada tahun yang baru bahwa ingin giat belajar dan ketika kita melakukannya dengan sungguh-sugguh dan menepatinya akan ada rasa puas tersendiri terhadap apa yang dilakukan itulah yang saya maksudkan dengan menghargai diri sendiri, rasa puas terhadap apa yang telah dilakukan. Kemudian, disini kita pun belajar menepati janji dan hal ini akan bermafaat bagi kita untuk kedepan. Ketika kita bersosialisasi dengan orang lain, jika kita telah terbiasa menepati janji dengan diri sendiri maka kita akan melakukan hal yang sama ketika berjanji kepada orang lain dan hasilnya orang lain akan respect terhadap kita. Yang terakhir adalah kita pun bisa belajar membuat target, tentunya dalam hidup ini setiap orang mempunyai target. Target adalah tujuan ataupun hasil yang ingin dicapai di masa depan. Dengan belajar membuat target dari hal-hal yang kecil insyaallah target yag besar pun akan tercapai.

Maka, setelah saya pikirkan untung dan rugi dari sebuah resolusi kenapa tidak mencoba, itung-itung belajar bertanggung jawab terhadap apa yang saya lakukan. Semoga resolusi ini bisa membuat saya belajar mengenai hal-hal positif yang telah saya sebutkan diatas.

Let's start the new resolution , then!
Gud Luck ALL!!

Living in a Colourful of Colourless Ocean

Blog Archive

George Orwell

"Who Controls The Past Control The Future, Who Controls The Present Control The Past"
Mai Roza HR. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

About Me

Foto Saya
Oza
Do you really wanna know me? really? are you sure? okay.... I'm gonna tell you a lil bit about me. I'm just a chaos and distractible girl. I'd love to randomly post anything which distracts me. So, my post could be a sad, gloomy, cheerful, cheesy, fashionable, messy, creative or stuck writing. Just Enjoy!!!! :D
Lihat profil lengkapku

Followers

one of CoC's Life

Please Welcome!!! o(^_^)o