My Picture

Some text here.

More about me»

Pagi yang Tak Lelap



Mataku terasa agak panas pagi ini, dengan malas-malasan aku melongok kejendela sembari mengumpati matahari pagi yang ternyata sengaja mengganggu tidurku dan mencoba menggagalkan sumpah serapahku malam tadi. Malam minggu yang teramat biasa, yang selalu ku lalui dengan teramat biasa pula; yaitu selalu ku lalui dengan kegiatan yang teramat biasa juga, (pengulangan yang membosakan bukan? :P) karena selalu kuhabiskan waktu ku didepan kamar sambil browsing kemana-mana, online dimana-mana, ngetwit, dan update status apa saja; menikmati detik-detik waktu kemerdekaanku. Karena besok, adalah hari minggu yang akan menghilangkan rasa penatku beraktivitas sebagai orang dewasa dan berpura-pura bahwa aku adalah bagian dari mereka, selama setiap enam hari dalam setiap minggunya, bulannya, dan tahunnya. Rencana-rencana dan sumpah serapah sudah ku lafalkan malam ini, yaitu aku akan tidur setengah harian penuh dan kuyakinkan hatiku bahwa takkan ada seorangpun yang akan mengganggu. Begitu yakinnya aku, sampai aku lupa dimana aku hidup, haha… aku hidup didalam dunia nyata dimana orang-orangnya lupa untuk memikirkan tentang kemerdekaan pikiran, hati, dan jiwanya; bahkan beristirahat sejenak dari rutinitas duniawi. Karena mungkin label 'orang dewasa' yang menempel ini memaksa mereka tak berhak untuk beristirahat. Halah,,, tau apa aku tentang dunia orang dewasa? Baru saja tiga tahun yang lalu aku memasuki dunia ini, sudah berlagak sok tau. Namun, kembali kuyakinkan hatiku bahwa tak ada seorangpun yang bisa menggangguku; sekalipun ayahku :D.

Setelah penat mengobrak-abrik segala jejaring sosial didunia maya, ku putuskan untuk segera tidur karena kasur dan bantal yang empuk yang kini berada di kamarku sudah sedari tadi mengganggu pikiranku; seolah-olah mereka sedang merayuku untuk segera membaringkan badanku yang gempal diatasnya dan bermimpi indah. Sudahlah, akhirnya aku menyerah; dan aku pun segera mematikan notebook dan masuk ke kamar, mematikan lampu, meyalakan kipas angin dan. . . . .Bebas!

Kembali ke matahari pagi yang semakin sengaja mengganggu tidurku, lihat saja aksinya yang memacarkan sinarnya dengan terik itu, padahal kurasa baru jam tujuh; karena adikku baru saja keluar dari kamarku dan ia selalu mampir sekitaran jam segitu; mencari chargernya yang selalu kupinjam tanpa sepengetahuannya :) . Lihat, begitu senangnya si matahari belagu ini dengan terbuka lebarnya jendela kamarku yang dibuka oleh ibuku tiap pagi-pagi buta; setiap kali kutanya alasannya, ia hanya bilang, “biar udara segar bisa masuk, dan pikiran bisa bebas”. Padahalkan itu mengganggu kebebasanku untuk terus tertidur lelap. Setiap kali beradu pendapat tentang jendela, aku selalu mengalah dengan ibuku dan kembali menutup muka dengan bantal dan menarik selimut untuk kembali bebas dari ceritanya tentang segarnya udara pagi dan jendela. Kini dengan trik yang sama, seperti aku mengalah pada ibuku tentang jendela; maka kutarik selimut dan menutup mukaku dengan bantal sampai-sampai tak ada cahaya matahari pagi yang bisa menggangguku untuk kembali Bebas. Aku pun tertawa lepas dalam hati karena bisa menggagalkan rencana si matahari menggangguku pagi ini.

Namun, baru saja aku terlelap dan hampir masuk ke dunia kebebasanku; terdengar hape ku berdering nyaring, “sial”, umpatku dalam hati. Dengan malas-malasan kuraih hape dan kukerjap-kerjapkan mataku berusaha melihat nama yang tertera dilayar hape ku, “ B-O-S-S”, ejaku terbata-bata. Mataku pun membelalak, ketika tahu siapa yang menelponku. Segera kuangkat dan tanpa aba-aba seorang wanita diseberang sana yang menjadi atasanku langsung saja bercuap-cuap mengomeli keterlambatanku mengangkat hape. Entah apa yang ia ucapkan, yang hanya kuingat dari sekian ocehannya adalah aku harus datang ke kantor untuk menyelesaikan pembukuan yang bla…bla…bla…

Setelah beberapa menit berlalu dan akhirnya ia menutup teleponnya, aku pun berusaha untuk mengumpulkan pikiran dan tenaga ku agar segera sadar bahwa aku telah kembali kedunia nyata. Dan untuk kesekian kalinya aku tunduk atas nama seorang karyawan dan segera bersiap-siap untuk berangkat ke kantor.



The End.

Living in a Colourful of Colourless Ocean

Blog Archive

George Orwell

"Who Controls The Past Control The Future, Who Controls The Present Control The Past"
Mai Roza HR. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

About Me

Foto Saya
Oza
Do you really wanna know me? really? are you sure? okay.... I'm gonna tell you a lil bit about me. I'm just a chaos and distractible girl. I'd love to randomly post anything which distracts me. So, my post could be a sad, gloomy, cheerful, cheesy, fashionable, messy, creative or stuck writing. Just Enjoy!!!! :D
Lihat profil lengkapku

Followers

one of CoC's Life

Please Welcome!!! o(^_^)o