My Picture

Some text here.

More about me»

Sang keponakan
2 minggu terakhir ini gue dapet temen ngobrol baru kalau setiap sebelum tidur, dia adalah keponakan gue sendiri "iki" si drakula kecil (karna giginya ompong ditengah mirip drakula, hehehe) anak yang berumur 6 tahun ini ternyata doyan ngoceh. Maka, setiap jam 9 teng gue akan selalu nyamperin nyokab gue dikamarnya. Setelah gue guling-gulingan dikasur, ponakan gue akan langsung ngebuka topic duluan, dia nanya apa aja yang ngeganjel dihati dia, dari pertanyaan polos, konyol, nyeleneh, mpe ngeselin pun di tanyain. Walaupun begitu, gue tetap dengan sabar ngejawab satu persatu pertanyaannya dengan memberikan jawaban yang masuk akal bagi dia. Contohnya saja pada suatu malam tiba2 iki bertanya dengan bentes logat jambi nyampur ama betawi yang gue ga kepikiran dia bakalan ngomong kaya gtu. "bi, enakan di bekasi atau di jambi?", ups, ne anak kenapa? Pikir gue, jangan-jangan ne anak kangen ma bonyok'y... Langsung ajja gue jawab"enakan dibekasi sih ki, tapi dijambi juga enak, kenapa? klo iki? Enakan dimana?" dia berpikir sejenak, lalu menjawab "enakan disini,,," msh dg bentesnya, lalu gantian gue yang nanya "iki kangen ga sama bpak sama ibu, trus pgen pulang ga?", sejurus dia terdiam, wahh jangan2 dia nangis dah neh, inget mak ama bapaknye, eh dia langsung jawab"nanti kalo udah gede, baru iki pulang". Langsung tiba2 tu anak tengkurep dan menutupi mukanya dengan guling. Seketika gue nangkep isyarat yang menyatakan kalo ponakan gue kangen berat sama bonyoknya, tapi kenapa ya anak segede gitu dah bisa ngomong kaya gitu? Kya ada yang ngajarin, apa bener itu dia yang mutusin? Gue dibuat sedikit bergetar dengan statement ponakan w. Setelah selesai dengan sesi pertanyaan maka kami pun akan tanpa sadar beranjak ke sesi cerita-cerita, dia bgun lagi dan bersiap untuk membanjiri gue dengan ceritanya hari itu, si drakula kecil curhat hari ini ngapain ajjah, maen dimana, makan dan jajan apa, trus pamer-pamer ke gue. Setelah satu jam bercengkrama dengan iki nyokap pun menyarankan supaya dia segera tidur, karena udah jam 10 juga. Seperti biasa dia baca doa dulu, tapi ada yang berbeda doanya malam ini yang bikin gue ngakak ga bisa berenti ketawa yang akhirnya gue diusir nyokab gara2 ponakan gue ga jadi tidur, malah ikut2an gue ketawa. Gini: ketika dia baca doa sebelum tidur sih masih biasa2 ajjah, nah ketika dia baca doa yang bahasa indonesianya yang ngena banget "ya allah hidup dan matiku ku serahkan hanya kepadamu", gue kirain udah kelar tuh, eh dia nambahin "I Love you" ha!!! Itu dari mana dia bisa2an nambahin kata2 kya gtu? Wakakakakakakaka. . . Kog kesannya kaya' lagi ngomong ama pacar ya? Eh dia cuma senyam-senyum bae. . . Dasarrr. .
Ketika rasa ini kembali datang, aku berbisik lirih pada hatiku "hati-hati, jangan-jangan ia datang hanya untuk membuatmu terluka untuk kesekian kalinya". Lalu ku dengar ketukannya yang lembut, seakan-akan memanggil hatiku untuk sedikit menengok keluar jendela dan menatapnya. Awalnya aku takut untuk menengok, tapi lama kelamaan ketukan pintu itu semakin keras dan membuat hatiku tak kuasa untuk menolak untuk membukakan pintu hatiku yg telah 2tahun belakangan ini hanya ditemani gelak tawa sang sepi. Hatiku pun tergerak untuk membukakan pintu ini, dengan ragu-ragu aku mengintip dari lubang angin yang menerpa wajahku dengan menggoda, ternyata aku melihat seseorang diluar sana sedang berdiri dengan wajah polosnya menatapku hampa. Ialah sang awan yang dingin. Tak pernah sekalipun mampir ke tempatku sekedar menengok atau menyapa. Kini ia sedang berada didepan pintu hatiku, apa lagi yang kutunggu? Tidakkah seharusnya aku harus berlari dengan segera untuk membukakan pintu untuknya? Bukankah memang selama ini aku diam-diam menaruh hati padanya? Oh tidak,,, mungkinkah ini hanya halusinasiku saja? Aku yang begitu mengharapkan kehadirannya, sehingga aku membayangkan dirinya tengah berada diseberang sana dan menatapku? Tidak, kurasa aku sedang berhalusinasi berat kali ini karena awan seperti berjalan kearahku, apakah separah ini kegilaanku? Tapi, kini ia semakin mendekatiku dan sekarang telah tepat berada dihadapanku. Aku masih mengira aku tengah mengalami halusinasi berat hingga akhirnya ia menyentuh tanganku dan menggandengnya dengan lembut, tetap dengan ekspresi yg dingin. Barulah aku sadar bahwa aku sedang tidak gila, dia benar-benar nyata dan telah menungguku dari 30menit yang lalu hanya berdiri diseberang sana dan melihat kearah ku. Kini aku entah dibawa kemana, aku tak tw. Dengan perasaan bingung aku menurut mengikuti langkahnya, namun bodohnya aku yang tiba-tiba melontarkan kata-kata yang tak seharusnya kuucapkan karena hanya akan mengusik suasana yang romantis ini, disore hari yang indah ini, digandeng oleh seorang pria yang selama ini aku sukai. "kamu gak lagi hilang ingatan kan sore ini? Sampe-sampe kamu mau-maunya jalan bareng sama aku?", Celotehku. Tiba-tiba ia berhenti dan melepaskan tangannya dengan muka memerah, gosh! Ngomong apa gue barusan? Jadi dilepas deh, sesal ku. Dia masih diam dan aku tetap mengikuti langkahnya dengan perasaan tidak enak. Sampai akhirnya kami berdua sampai ditempat parkiran kampus, ia memintaku untuk menunggu diluar area kampus. Setelah ia keluar dengan motor CBR berwarna birunya, ia menyodorkan sebuah helm yang berwarna kuning, wauw. . . Lucu sekali, warna kesukaanku, gumamku dalam hati. Aku pun segera memakainya dan bersiap naik keatas motornya.

Living in a Colourful of Colourless Ocean

Blog Archive

George Orwell

"Who Controls The Past Control The Future, Who Controls The Present Control The Past"
Mai Roza HR. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

About Me

Foto Saya
Oza
Do you really wanna know me? really? are you sure? okay.... I'm gonna tell you a lil bit about me. I'm just a chaos and distractible girl. I'd love to randomly post anything which distracts me. So, my post could be a sad, gloomy, cheerful, cheesy, fashionable, messy, creative or stuck writing. Just Enjoy!!!! :D
Lihat profil lengkapku

Followers

one of CoC's Life

Please Welcome!!! o(^_^)o