My Picture

Some text here.

More about me»

New hobby

I always go to college by ride my motorcycle, yups. . . Here it!! My favorite part !! Can you imagine what have I doing in the middle travel of go to college? Hmmm. . . I’ll guess, yeah actually you can say that just ride my motorcycle and focus to my way.
Yups . . . . . that’s righ, . for the first I have done your guess that are just ride my motorcycle and then focus on my way, but during a week i feel so bored. So in another week, suddenly in the travel I was thinking about my college and then i try to imagine some nice activities which will I do when I’ve come to college, and then in another time I was looking to around of my way, to the begger on the bank of way, to a mom which carried the baggage in her hand and etc. When i saw it unsubconcious my tears fell down, I imagine if that mom is my mom. I think Iam the lucky one, my mom didn’t have to do it to get the money. Thanks god!!!
Finally I’ve got new hobby and then I always do it every go to college. Imagine during on the ways Maybe it’ll be strange activity and danger for my saving. Calm down, cal down, I just imagine on the way when there’s not too many vehicle. so that's my story.

Dengungkan lagi ayat suci al-quran ke telingaku Agar aku segera sadar akan segala khilaf dan salah
Agar semakin malu aku terhadap diri-Mu
Agar semakin terasa betapa rapuhnya aku sebagai ciptaan-Mu

Hampir 8 bulan telah ku lalui kawan, kurang lebih 133 hari telah ku lewatka, 478.800 jam yang kini telah menjadi masa lalu dan tak mungkin dapat kembali lagi. Tanyakan lagi pada diriku, apa yang telah ku perbuat selama 478.800 jamitu, bermanfaatkah? Walaupun hanya 1 jam saja, ataukah telah ku buang dengan percuma?
Meskipun hanya air mata yang keluar dari pelupuk mataku, semua takkan membantuku untuk mengembalikan masa laluku.
Beberapa saat kemudian aku tersentak dari lamunanku, suara adzan maghrib yang berkumandang membangunkanku, kembali mengingatkanku pada-Mu. Mungkin 478.800 jam telah ku buang percuma, namun kini akan aku gunakan waktuku sebaik-baiknya dan tak ingin tinggalkan sesal di kemudian hari. Jangan dengungkan ayat suci al-quran ke telingaku, karena kini aku yang akan melantunkan ayat-ayat itu. Setelah terbangun dari lamunan aku pun segera beranjak kamarku dan langsung menuju kamar mandi dan mengambil air wudhu.
Setelah selesai sholat maghrib dan melantunkan beberapa baris ayat alquran aku bersama keluarga bersiap-siap untuk berangkat ke masjid , untuk mengerjakan sholat isya’ berjama’ah dan juga akan melangsungkan sholat tarawih perdana, yaaa karena ke esokan harinya aku akan memulai kehidupan yang baru dan kepribadian yang baru pula, namun setelah lulus tes selama 1 bulan menahan haus, lapar, menahan emosi, dan melatih kesabara, semoga puasa pertamaku dapat berjalan dengan lancar hingga seterusnya amin. . ..

Jum’at, 21 Agoestoes 2009
Bad Day
Humph. . .
Ban bocor di tengah sore hari yang lumayan terik, di tambah pula dengan jarak bengkel motor dari kampus yang lumayan menguras keringat. Lengkap sudah penderitaan saya sore hari ini tepat pada hari Jum'at 6 Agustus 2009 dan hari ini adalah hari paling melelahkan yang pernah saya alami setelah menjadi EO English Artaholic Fever. Pada awalnya memang ban motor suprapit saya yang agak dekil tapi bersahaja itu agak kekurangan angin sedikit, namun dengan santai saya tetap membawa motor itu tanpa memeriksa nya terlebih dahulu ke bengkel motor. Setelah saya memacu motor saya menuju rumah seorang teman, dan akhirnya sampai, teman saya memberitahukan bahwa ban motor saya kempes. Saya yang bingung langsung memeriksa dan ternyata apa yang teman saya katakan itu benar adanya. Kemudian saya menanyakan di mana kah bengkel motor terdekat, setelah teman saya memberitahukan saya pun langsung berangkat menuju tempat bengkel motor yang di maksud. Setelah ban motor bagian depan di tambah angin maka kami pun, dan Tanpa firasat apapun melajulah motor saya hingga akhirnya sampai di kampus. Sesampainya di kampus saya langsung memarkirkan motor saya seperti biasa dan tentunya di tempat biasa dan melupakan kejadian kempesnya ban motor saya pagi ini.
Setelah jarum jam menunjukkan angka 03.30 wib saya dan teman saya memutuskan untuk pulang sore itu juga, lalu beranjaklah kami menuju tempat parkir motor. Setelah selesai mempersiapkan diri untuk pulang dan baru 1/4 detik saya mendudukkan pantat saya ke atas motor teman saya berkata bahwa ban motor saya yang bagian depan kempes lagi, saya langsung kaget mendengarnya karena tidak mungkin ban motor bisa kempes sebanyak 2 kali dalam sehari. Jangan-jangan . . . . . . ban motor saya bocor!!! Maka dengan kesimpulan itu saya dan teman saya berjuang untuk mendorong motor saya menuju ke tempat bengkel motor yang jaraknya Naudzubillahi mindzalik!!!!!
Dengan sekuat tenaga saya mendorong motor kesayangan saya itu melewati belokan, tanjakan, belokan lagi, tanjakan lagi >heheheh gak segitunya juga kalee<
kurang lebih 15 menit sampailah saya dan teman saya di sebuah bengkel motor dan segera menemui si empunya bengkel, setelah serah terima di lakukan saya memutuskan untuk duduk di atas dipan/serambi yang sepertinya telah di sediakan. Hufff. . . . keringat mengucur dari wajah saya, memang saya akui saya sangat kelelahan. Setelah mengobrol ngalor-ngidul bersama teman saya tak terasa ternyata motor saya telah selesai di perbaiki. Wahhhh akhirnya selesai juga!!! Setelah transaksi pembayaran di lakukan saya dan teman saya dengan wajah yang begitu sumringah langsung memacu motor saya dan melajulah kami dan tak terasa berkilo-kilo meter telah terlewati, dan ketika saya melirik pada pengukur bensin motor yang terpampang jelas di depan say, saya pun terkejut ternyata bensin motor saya mau lowbet!!!! Arrrgggghhhh tapi kan di sekitar jalan yang saya tempuh itu tidak ada pom bensin...... oh god!!!! saya pun berdoa dalam hati agar dapat segera sampai kerumah teman saya sebelum bensinnya benar-benar habissssss.
Benar saja!!! ketika sedikit lagi hampir sampai di depan gang rumah teman saya motor saya mati mendadak. Teman saya kaget bercampur bingung. Saya pun hanya bisa cengengesan dan meminta maaf atas kejadian ini dan memohon diri untuk mengantarnya sampai di situ saja, setelah mengantar teman saya yang terkesan kurang sopan saya segera mencari penjual bensin eceran dan akhirnya ketemu!!! Setelah mengisi secukupnya tapi mesin motor saya tetap tidak mau menyala. Setelah mencoba beberapa kali, tetap saja motor saya diam tanpa mengeluarkan bunyi yang say harap kan.... Akhirnya si penjual bensin ikut membantu saya menyalakan motor, setelah beberapa kali mencoba dan pada percobaan yang kesekian kalinya barulah motor saya menyala. Saya pun mengucapkan banyak terima kasih kepada si penjual bensin itu, akhirnya motor saya dapat melaju kembali dan beberapa menit kemudian sampai lah saya dirumah
Humph. . . . . . . Benar-benar hari yang melelahkan ^o^

Bias senyum mulai tampak di wajahnya
ahh. . . . memang senyum itu yang ku tunggu. . . . .
perlahan awan mendung beranjak dari singgasananya meninggalkan langitku dengan warna yang selalu ku tunggu . . . . . .
Akhirnya biru itu mewarnaimu kembali. . . .
hatiku melonjak kegirangan karna kini langit ku tlah kembali dan akan menemani hari-hari ku lagi
meski langit tlah kembali biru, namun mendung tlah menyisakan luka di hatinya, semuanya ku serahkan kepada waktu, karena waktulah yang paling bijaksana dalam mengobati setiap luka. luv u ^_^
I am being invisible

Aku semakin tak terlihat
tak satu pun yang dapat melihatku dan merasakan keberadaanku
aku sedang berjalan di tengah keramaian yang bising
namun kenapa aku merasa sedang berjalan sendiri?
mungkinkah mereka tengah asyik dengan dunia mereka sendiri sehingga tak menghiraukan kehadiranku
ataukah aku yang sebenarnya sedang menjauhi dunia ini dan mereka?
realize me

Tell to me if this feeling is wrong
Saying something if this choosing is a mistake
Make me believe that you're not for me
And wake me up if all of this just a dream.........

Hanya ingin lihat cerahnya hari ini
Namun ternyata langit ku masih berkabung
Langit ku masih mendung
Tak punya daya aku jadinya
Hanya dapat menunggu langit cerah dengan sendirinya
Kapankah lagi ku lihat biru mu? senyummu?
yang mampu teduhkan hati ku
cause iam hiding you this time

Maaf. . . . .
Aku selalu menyembunyikanmu dari pandangan orang-orang
karena aku tau jika mereka melihatmu
pastinya mereka akan membicarakan tentangmu dan aku
bukannya aku malu untuk menunjukkanmu
hanya saja. . . . . . . .
persepsi orang akan begitu menyekitkan di telingaku
kau adalah bagian dari tubuhku
kau selalu menemani hari-hariku
jika saja kau tak ada mungkin aku tak sesempurna saat ini
Maafkan juga karena sebagian besar kau seperti ini tak lepas dari perbuatanku
aku berjanji akan menjagamu dan suatu saat nanti aku akan menunjukkan kamu kepada orang-orang dan tak lagi menyembunyikanmu. . . .

Aku terjebak di antara persahabatan dan cinta
Terjebak ke dalam rajutan yang salah
Rajutan yang awalnya ku jalin dengar benang persahabatan
yang tiba-tiba berubah menjadi benang cinta
Semakin lama jalinan itu makin erat
Benang cinta itu mengikat rajutannya dengan erat
dan begitupun dengan perasaanku
berkali-kali menepis tetap saja rasa itu datang lagi
aku tak ingin menodai persahabatan ini namun tak juga mampu menghindar dari derasnya aliran cinta yang mulai mengalir ....
Maaf akhirnya aku katakan bahwa "aku sangat ingin menjadi satu-satumya orang yang akan berada di sampingmu........ selalu......"

“Aku yang kini di landa sepi, berharap bintang kan menemani. Namun mendung tetap bersikeras bertahan tak berikan sedikit celah untuk para bintang bersinar malam ini…..”

“Hmph…..”

Aku hanya dapat menghela napas panjang malam ini, karna berkemungkinan besar malam ini aku absent dengan aktivitasku setiap malam. Memandangi satu-persatu keindahan malam yang di ciptakan tuhan. Dari atas atap rumahku, aku bisa menghabiskan sepanjang waktuku hanya untuk memandangi bintang-bintang itu. Entahlah! sejak kapan aku menjadi sangat suka berlama-lama di atas atap dan memandangi bintang. Keletihanku menunggu mendung itu beranjak dari singgasananya membuat aku pasrah,

“oke, kali ini kau menang mendung menyebalkan!!” aku mengutuki mendung itu.

Gerakannya yang tetap anggun diatas sana seolah-olah sedang mengejekku,

“rasakan kau malam ini, jangan harap aku akan cepat-cepat beranjak dari sini” bunyi gledek yang menggelegar itu lebih terdengar tawa kemenangan sang mendung di telingaku. Tapi sudahlah mendung pun takkan bertahan sampai esok malam,

“awas saja jika kau kembali besok malam, takkan ku ampuni!!” gumamku dalam hati.

Akhirnya aku beranjak dari jendela kamarku menuju tempat tidur yang sudah menanti. Entah kenapa tempat tidur mungil yang terletak di sudut kamar begitu menggoda mataku untuk segera merebahkan tubuhku di atasnya. Ketika akan beranjak menuju tempat tidurku, kaki ku seperti menendang sesuatu yaitu sebuah bungkusan yang terselip di dekat lemari pakaian ku. Terasa nyeri ketika kaki ku menendang benda itu, bentuknya segiempat karena tanganku segera mengarah pada bungkusan itu dan membukanya. Setelah terbuka ternyata kotak itu berisi potongan-potongan foto seorang pria. Setelah kukeluarkan dan coba aku satukan satu per satu bagian dari foto itu maka muncullah sesosok gambar seorang pria,,,meskipun potongan itu tak begitu rapi.

“foto siapa ini?” aku bergumam sendiri karena aku benar-benar tak mengenai wajah di foto itu, tapi kenapa matanya begitu teduh??


****


Setelah sekian menit aku berusaha merekatkan kembali potongan foto itu dengan lem sehingga menjadi sebuah bagian yang utuh, akhirnya foto itu kembali seperti sedia kala meski tak lagi sempurna. Ketika aku membolak-balik dan memperhatikan foto tersebut di belakangnya terdapat sebuah tulisan, tulisan itu sepertinya sangat aku kenal. Setelah aku memperhatikan sekali lagi dan dengan sangat teliti, mataku terbelalak. Aku meyakini tulisan itu adalah tulisan tangan ku sendiri!!!

“My first love = tian…”

“05 agustus 2007”

“2007, berarti….foto ini ketika aku SMA”.

“tian…??” kenapa nama itu tak asing di telingaku?

“My first love? ini tulisan tanganku sendiri,,,berarti dia??”

Aku berusaha keras untuk mengingat sesuatu tentang foto ini, dan tian…. Namun sialnya aku gagal. Tak ada sedikitpun petunjuk yang menuntunku pada sebuah kejelasan tentang foto ini. Jika memang benar ia adalah seseorang yang begitu berarti untukku ketika aku SMA dulu, mengapa aku tak memiliki sedikitpun kenangan tentangnya? Berjuta pertanyaan berkecamuk dikepalaku yang kini menuntut sebuah jawaban, semakin keras usaha untuk memaksa otakku mencari potongan kenangan tentang tian semakin nihil hasil yang aku dapatkan.


****


Sunyi, sepi….semua tenggelam dalam mimpi mereka masing-masing. Namun tidak untuk ku, sampai detik ini mataku belum juga terpejam, meski jarum jam di dinding itu sudah menunjukkan jam 02.00 wib pagi. Aku kembali mengambil foto yang telah aku satukan tadi, dan kembali memandanginya, lekat ku tatap matanya dan perlahan mataku pun mulai redup dan perlahan terpejam. Dengan mudahnya aku memejamkan mataku setelah melihat fotonya, kini aku tenggelam bersama otakku yang kelelahan dan bersama teduhnya mata “tian”.


****


Beberapa menit berlalu. Aku yakin mataku masih terpejam dan aku masih tertidur di atas kasurku, tapi kenapa perasaanku mengatakan bahwa aku sedang tidak berada di tempat ku sebelumnya? Aku merasakan seseorang sedang menggendongku, sepertinya seorang pria, karena aku dapat merasakan tubuhnya yang kekar, entah mau di bawa kemana diriku? Aku ingin segera membuka mataku tapi entah kenapa aku tak bisa. Ingin berteriak pun mulutku terasa terkunci. Setelah beberapa menit berlalu aku mendengar suara mobil, sepertinya aku sedang berada di dalam sebuah mobil. Tak lama kemudian mobil itu berhenti, dan tubuhku di gendong kembali oleh pria ini yang sepertinya tergesa-gesa membawaku dan tiba-tiba kok badanku serasa berada di sebuah tempat yang empuk, dan aku yakin ini adalah sebuah tempat tidur kemudian terdengarlah sebuah percakapan antara pria yang menggendong ku ini dengan orang lain yang di panggil “dok”. “Dok?” Biasa panggilan dok itu untuk seorang “dokter” jangan-jangan aku sedang berada di sebuah rumah sakit? Tapi untuk apa?. Tak taulah!

“Dok” tolong di periksa ya? Saya khawatir terjadi sesuatu dengannya.

Memangnya apa yang terjadi? Tanya “dok”sambil menyuntikkan sesuatu ke tangan ku karena aku merasakan sesuatu masuk kedalam kulitku, tak lama kemudian mataku terasa begitu berat, ah!! Mungkin efek dari sesuatu yang di suntikkan itu… lalu semua menjadi benar-benar gelap. Akhirnya aku tak lagi mendengar suara pria itu dengan “dok”.

****

Saat aku mulai membuka mata, semua yang kulihat kabur pada awalnya namun perlahan-lahan mulai jelas. Aku melihat ke sekeliling, tempat ini begitu asing, benar-benar asing bagi ku…. Ketika perasaan bingung sedang menghampiriku, seseorang keluar dari dalam kamar mandi. Wajahnya begitu sumringah ketika melihat ku telah sadar, ia segera mendekatiku dan meraih tangan ku sambil meracau berbicara seenak perutnya,

“Syukurlah La akhirnya kamu sadar juga aku benar-benar khawatir dengan keadaan kamu ada yang masih sakit la? Bilang sama aku biar aku panggilin dokter untuk memeriksa kamu lagi ayo La bilang aja bagian mana yang masih sakit…… ak…u…”

“Stop!!! Kalo kamu ngomong terus, kapan aku ngomongnya?” Potong ku. “Lagian kamu itu siapa sih? aduh kepala ku kok sakit ya?”, rintih ku sambil memegangi kepalaku yang di perban dan terasa pusing plus sakit.

“La, kepala kamu sakit? Aku panggilin dokter ya?”.

“enggak-enggak, makasih. Oya, aku mau tanya, kenapa aku bisa ada di sini sih? Memangnya apa yang terjadi sama aku? ”.

“Hah?? Kok kamu gak inget sih dengan apa yang terjadi sama kamu?”, tanya pria itu.

Aku hanya menggelengkan kepala,,,,,

“hhh!!! Syukurlah….”.

“Wei!! Kok syukurlah sih? Kasih tau aku, apa yang terjadi semalam?”, tanyaku tak mengerti.

Pria itu begitu kaget ketika aku mengetakan kata-kata “tadi malam”….

”ng….ng….”. “Apaan? ayo dong ngomong.

Bukankah tadinya aku sedang tidur dirumah kan? Trus kok tiba-tiba aku bisa ada di sini? Aduhh…. Aku bener-bener bingung deh, ayo dong jelasin….. ”.

“Ola,,,, lebih baik kamu istirahat dulu deh, jangan mikir yang macam-macam dulu yah. Pulihkan dulu kesehatan kamu. Setelah kamu keluar dari klinik ini, kita pulang. Setelah itu aku janji akan menjelaskan semuanya kepada kamu, ya beb ya? Sekarang kamu tidur dulu ya?”, bujuk pria itu seolah-olah sedang mengalihkan pembicaraan dan tak ingin menjawab pertanyaanku.

Meskipun ku akui begitu banyak pertanyaan di kepalaku yang ingin ku tanyakan aku menurut dengan apa yang ia katakan. Agak sedikit kaget sih ketika ia memanggilku beb? Euh…… memang dia siapanya aku? Setelah membujukku untuk istirahat kemudian ia duduk di samping tempat tidurku sambil menggenggam erat tangan ku dan membelai rambutku, seakan-akan berkata : tenang La aku ada di sini. Tapi entah kenapa aku tak mencoba melepaskan genggaman pria itu dan membiarkan ia membelai lembut rambut ku hingga aku kembali terlelap.

****


Hoamh…. aku mencoba tuk kembali membuka mata, ketika sekali lagi melihat ke sekeliling, kebingungan kembali menghampiriku lagi. Aku sedang berada di sebuah kamar, tapi bukan kamar klinik yang aku tiduri tadi malam dan…. Hah? Kenapa pria itu masih berada di sini? Pake’ senyum-senyum segala…. Tapi ketika aku melihat kearah yang berlawanan dengan pria itu, aku melihat seorang wanita yang tak lain adalah mamaku sendiri. Aku langsung menghambur ke pelukannya, dan mama pun membelai rambutku dan menciumi keningku.

“kamu udah gak apa-apa kan nak?, untung ada Ino La, kamu langsung di bawa ke klinik terdekat, makasih ya No….”.

“iya tante, sama-sama. Lagian kan ini sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai pacarnya Ola…”, balas Ino. “hah?? Pa…car?? Kok bisa??”, gumam ku.

“Kenapa beb?” Tanya Ino.

“ha… eng…enggak!! Oya, kamu masih punya hutang sama aku…”.

“Apa beb?” Tanya Ino lagi. “Kamu belum jelasin sama aku apa yang terjadi sama aku tadi malam?”. Wajah Ino langsung berubah,

“eng…. Itu….a…aku kan ngajakin kamu jalan semalem, kok kamu gak inget sih beb?”.

“Enggak…. Aku bener-bener gak inget….trus kok aku bisa di bawa ke klinik? Dan kepala aku terluka”, sambil menunjuk-nunjuk perban yang ada di kepalaku.

“eng…. Itu….”.

“ato jangan-jangan kita berantem, trus kamu mukul aku”, terka ku dengan wajah menyelidik.

“Ha…. Berantem? Enggak… gak mungkin dong beb aku tega mukul kamu”, elak Ino.

“terus apa dong?”, rengek ku.

“gini loh beb, waktu kita lagi jalan-jalan kamu kepleset, padahal udah aku bilangin jangan terlalu bersemangat dan jalannya pelan-pelan, karena emang semalem itu abis ujan eh, kamunya gak mau dengerin aku. Ya… akhirnya kamu jatuh, terus kepala kamu kena kerikil dan pingsan”.

“oh… gitu?? Thanks ya!! Udah nolongin aku, kalo’ gak mungkin aku udah tewas kali.”

“iya… sama-sama beb… oya, kamu besok udah mau masuk ga? Masuk aja ya beb…. Biar aku yang jemput deh, gimana tante? Boleh ya?,” pinta Ino.

“Itu sih terserah Ola No...”. balas mamaku.

“Masuk apa ma?,” tanya ku.

“Masuk sekolah lah” sahut Ino.

“Sekolah? Di mana?” tanya ku lagi.

“Jangan bilang kalo’ kamu juga gak inget di mana kamu sekolah beb?” selidik Ino. “Eng…..”

aku langsung menunjukkan wajah bingungku sama Ino.

“Emang sampe’ segitunya luka di kepala kamu itu bikin kamu Amnesia dadakan?”.

Aku terdiam, “Amnesia? Siapa yang Amnesia? Aku bener-bener gak tau!! Ya udah kalo’ gitu, aku gak mau masuk besok!!” ancam ku.

“E…e…e… iya,iya,iya…. Aku akan kasih tau sejelas-jelasnya, tapi besok kamu masuk ya beb?” bujuk Ino.

Aku masih diam dengan tampang bete.

“Ok nama kamu Ola Lara Amelia, umur 17 tahun, duduk di kelas 3 SMA Budi Pertiwi, tinggal di desa meranti, dan punya pacar namanya Gustianino puass?”.

“hem…”jawabku males-malesan.

“ya udah besok jadi kan masuk lagi? Aku yang jemput ya beb… jam 7 aku udah sampe sini kok. Ya udah, aku pulang dulu ya.”

“Iya”, sahutku.

“tante Ino pulang ya?” pamit Ino.

“Iya”, sahut mamaku.

Ketika Ino sudah sampai di depan pintu kamarku, Ino berhenti dan berbalik ke arahku.

Ada apa lagi?” tanya ku dengan jutek.

Ada yang ketinggalan beb” jawab Ino.

“Apa?”tanya ku lagi.

Tanpa basa-basi Ino langsung mencium keningku sambil berkata,”ini…. Cepat sembuh ya beb?” dan langsung beranjak pergi.

Seketika aku terpaku dan tak percaya dengan apa yang Ino lakukan padaku, entahlah… apa yang kurasakan tapi yang pasti aku sangat senang dengan yang ia lakukan barusan. Sesaat aku melupakan kebingunganku tentang Ino, dan kenapa aku ada di sini?

*****

TO BE CONTINUE . . . . . .

tunggu cerita selanjutnya ya????

the different


Perbedaan adalah 2 hal yang akan selalu berlawanan
pendapat, persepsi, dan keinginan selalu membuat aku kebingungan dalam menentukan pilihan
semakin ku tanyakan pada diriku semakin rumit yang harus aku jawab.....
memang pada awalnya saya telah suka membaca, namun di khususkan untuk bacaan yang berbahasa indonesia, namun kini setelah saya kuliah di salah satu universitas swasta di bekasi dan mengambil jurusan Sastra inggris saya di haruskan untuk membaca bacaan yang berbau bahasa inggris. humph.... saya hanya dapat menghela napas ketika harus mengetahui realita yang harus saya jalani selama kuliah di sini. membaca bacaan yang berbahasa inggris adalah hal tersulit yang saya rasakan karena secara basic dalam berbahasa inggris saya belum mampu di kategorikan pandai, namun masih bisa di katakan gak lumayan juga gak jelek juga, dan yang menjadi permasalahan nya adalah saya di paksa untuk membaca bacaan tersebut meskipun suka atau tidak, mengerti atau tidak, mampu atau tidak, saya harus tetap membaca. semuanya berjalan seperti yang tidak saya inginkan selama 2 semester. . . . . dan masalah terbesar saya adalah pemahaman pada bacaan tersebut, apa yang sedang bacaan itu sampaikan pada saya? meskipun saya telah mengkhatam novel Lewis Carol Alice's adventure in wonderland, saya masih merasa perlu mempelajari lebih banyak lagi tentang teknik memahami bacaan dan sudah tentunya saya harus lebih banyak lagi membaca bacaan yang berbahasa inggris dan itu harus saya biasakan. meskipun terasa sangat berat saya selalu mencoba untuk memaksa diri saya untuk terus-menerus membaca bacaan yang berbahasa inggris. alhasil setelah semester 2 berakhir dan saya mendapatkan hadiah terindah yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya yaitu nilai Reading II saya mendapatkan nilai A, hal tersebut benar-benar membuat saya senang sekali, namun saya bertekad dalam hati apakah benar saya pantas mendapatkan nilai sebagus itu? sekarang saya sedang menguji kemampuan saya dalam membaca dan saat ini saya sedang membaca novel yang tentunya berbahasa inggris, saya telah membaca novel ini 2 kali, waktu membaca novel ini untuk pertama kalinya saat sakhir semester I saya masih belum paham betul karena saya akui kemampuan membaca saya masih kurang dan sekarang untuk yang kedua kalinya saya membaca novel ini saya mulai merasakan manfaatnya saat semester II saya terus di cekokin dengan tulisan-tulisan ataupun bacaan yang berbahasa inggris, ternyata tidak sia-sia segala usaha saya. akhirnya tidak sedikit lagi saya dapat memahami isi cerita dari novel tersebut, novel pertama yang saya baca dengan keinginan saya sendiri tanpa paksaan orang lain, dan saya sangat puas dengan hasil yang sekarang ini. namun semuanya tidak berhenti sampai disini saja, saya harus tetap meningkatkan kualiatas membaca saya karena saya tidak mau ketinggalan dengan kawan-kawan saya yang telah lebih dulu melangkah dan kini berada di depan saya dan saya akan berusaha agar saya dan kawan-kawan saya itu berjalan beriringan atau kalau perlu saya dapat berjalan di depan mereka. Amiiinnnn. saya insyaallah bisa. jika kawan-kawan saya saja bisa kenapa saya tidak? yang terpenting adalah usaha saya ubtuk menjadi lebih baik. CemangaDdddhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Aku terlalu mencintaimu
Sehingga akan ku lakukan apapun agar kau selalu menjadi bagian dari diriku


Aku teramat mencintaimu
Sampai kata-kataku pun tak mampu menggambarkan seberapa besar cintaku padamu


Tapi di lain pihak aku juga membencimu
karena kau telah membuat aku benar-benar rapuh karena cintaku pada mu
dan bila kau tak lagi menjadi bagian daridiri ku lagi, , , , ,
stay in my side forever........... luv you
Masih disini
humph....
I'm waiting for nothing, , , ,
Begitu kah kenyataannya?
Tapi. . . aku masih di sini, menunggu untuk sesuatu yang tak mampu aku jelaskan.
Aku tlah letih, otak ku tlah penat memikirkan hal yang tak mampu ku tela'ah lebih dalam
Aku ingin segera beranjak dari tempat ini
Tapi aku masih tak mampu untuk melangkahkan kaki ku ke tempat lain
kaki ini terasa berat, sesuatu menahan ku
Tapi apa? aku tak tau??????



semua terlihat begitu nyata di mata ku. . .
perlahan aku tak lagi mempercayai mata ku, kemudian aku mencoba untuk melihat melalui hati, namun hati pun mengatakan hal yang sama dengan apa yang di katakan oleh mata, harus kah aku pun tak mempercayai hati ku??



aku tak tau, tapi yang pasti
aku masih di sini menunggu untuk sesuatu yang tak mampu aku jelaskan.

Living in a Colourful of Colourless Ocean

Blog Archive

George Orwell

"Who Controls The Past Control The Future, Who Controls The Present Control The Past"
Mai Roza HR. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

About Me

Foto Saya
Oza
Do you really wanna know me? really? are you sure? okay.... I'm gonna tell you a lil bit about me. I'm just a chaos and distractible girl. I'd love to randomly post anything which distracts me. So, my post could be a sad, gloomy, cheerful, cheesy, fashionable, messy, creative or stuck writing. Just Enjoy!!!! :D
Lihat profil lengkapku

Followers

one of CoC's Life

Please Welcome!!! o(^_^)o