My Picture

Some text here.

More about me»

Tentang kita dan mereka part 1
Ketika rasa ini kembali datang, aku berbisik lirih pada hatiku "hati-hati, jangan-jangan ia datang hanya untuk membuatmu terluka untuk kesekian kalinya". Lalu ku dengar ketukannya yang lembut, seakan-akan memanggil hatiku untuk sedikit menengok keluar jendela dan menatapnya. Awalnya aku takut untuk menengok, tapi lama kelamaan ketukan pintu itu semakin keras dan membuat hatiku tak kuasa untuk menolak untuk membukakan pintu hatiku yg telah 2tahun belakangan ini hanya ditemani gelak tawa sang sepi. Hatiku pun tergerak untuk membukakan pintu ini, dengan ragu-ragu aku mengintip dari lubang angin yang menerpa wajahku dengan menggoda, ternyata aku melihat seseorang diluar sana sedang berdiri dengan wajah polosnya menatapku hampa. Ialah sang awan yang dingin. Tak pernah sekalipun mampir ke tempatku sekedar menengok atau menyapa. Kini ia sedang berada didepan pintu hatiku, apa lagi yang kutunggu? Tidakkah seharusnya aku harus berlari dengan segera untuk membukakan pintu untuknya? Bukankah memang selama ini aku diam-diam menaruh hati padanya? Oh tidak,,, mungkinkah ini hanya halusinasiku saja? Aku yang begitu mengharapkan kehadirannya, sehingga aku membayangkan dirinya tengah berada diseberang sana dan menatapku? Tidak, kurasa aku sedang berhalusinasi berat kali ini karena awan seperti berjalan kearahku, apakah separah ini kegilaanku? Tapi, kini ia semakin mendekatiku dan sekarang telah tepat berada dihadapanku. Aku masih mengira aku tengah mengalami halusinasi berat hingga akhirnya ia menyentuh tanganku dan menggandengnya dengan lembut, tetap dengan ekspresi yg dingin. Barulah aku sadar bahwa aku sedang tidak gila, dia benar-benar nyata dan telah menungguku dari 30menit yang lalu hanya berdiri diseberang sana dan melihat kearah ku. Kini aku entah dibawa kemana, aku tak tw. Dengan perasaan bingung aku menurut mengikuti langkahnya, namun bodohnya aku yang tiba-tiba melontarkan kata-kata yang tak seharusnya kuucapkan karena hanya akan mengusik suasana yang romantis ini, disore hari yang indah ini, digandeng oleh seorang pria yang selama ini aku sukai. "kamu gak lagi hilang ingatan kan sore ini? Sampe-sampe kamu mau-maunya jalan bareng sama aku?", Celotehku. Tiba-tiba ia berhenti dan melepaskan tangannya dengan muka memerah, gosh! Ngomong apa gue barusan? Jadi dilepas deh, sesal ku. Dia masih diam dan aku tetap mengikuti langkahnya dengan perasaan tidak enak. Sampai akhirnya kami berdua sampai ditempat parkiran kampus, ia memintaku untuk menunggu diluar area kampus. Setelah ia keluar dengan motor CBR berwarna birunya, ia menyodorkan sebuah helm yang berwarna kuning, wauw. . . Lucu sekali, warna kesukaanku, gumamku dalam hati. Aku pun segera memakainya dan bersiap naik keatas motornya.
0 komentar:
Posting Komentar

Living in a Colourful of Colourless Ocean

Blog Archive

George Orwell

"Who Controls The Past Control The Future, Who Controls The Present Control The Past"
Mai Roza HR. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

About Me

Foto Saya
Oza
Do you really wanna know me? really? are you sure? okay.... I'm gonna tell you a lil bit about me. I'm just a chaos and distractible girl. I'd love to randomly post anything which distracts me. So, my post could be a sad, gloomy, cheerful, cheesy, fashionable, messy, creative or stuck writing. Just Enjoy!!!! :D
Lihat profil lengkapku

Followers

one of CoC's Life

Please Welcome!!! o(^_^)o